Rabu, 24 Oktober 2012

Menjadi Guru Inspiratif

Posted by Unknown | Rabu, 24 Oktober 2012 | Category: |

inspiring teacher
Guru merupakan sosok yang berada di garis terdepan dalam peperangan melawan kebodohan. Seseorang yang bekerja sebagai seorang guru, maka beban besar dalam mengajarkan nilai-nilai, keterampilan, dan pengetahuan sebagai langkah dalam memerangi kebodohan berada dipundaknya. Merupakan tugas utama seorang guru adalah mengupayakan tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Keberhasilan dari proses pendidikan ini sangat tergantung pada bagaimana seorang guru menjalankan peran dan tugasnya sebagai pengajar dan pendidik. 

Melihat potret pendidikan  Indonesia saat ini kiranya cukup memprihatinkan. Bukan maksud untuk merendahkan, tetapi memang begitu adanya.  Banyak orang pintar di Indonesia, tetapi tidak memiliki kecerdasan emosional dan spiritual. 
Apa Buktinya ????

Tak perlu susah - susah, kita dapat melihat dari kasus korupsi yang menjamur mulai dari kelas teri hingga kelas kakap

Nah, jika kita coba tarik ulur benang merahnya, secara langsung  maupun tidak itu semua merupakan indikasi bahwa banyak guru di Indonesia telah gagal dalam menjalankan  peran dan tugasnya dalam mengupayakan tercapainya tujuan pendidikan.

Guru sebagaimana insan yang sepatutnya menjadi tauladan bagi para murid – muridnya sudah seharusnya memiliki kapabilitas yang cukup agar mampu menjalankan peran dan tugasnya. 

Guru yang inspiratif
Guru yang inspiratif adalah guru yang mampu menginspirasi anak didiknya, menjadi tauladan, serta menjadi sosok yang dikagumi dan dihormati. Guru yang inspiratif juga dapat memotivasi anak didiknya dalam belajar, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

Untuk menjadi guru yang inspiratif,  maka guru harus memiliki sifat-sifat berikut ini:
  1. Kreatif, dalam artian yakni dalam menyampaikan materi kepada siswa, guru mampu menggunakan berbagai cara dan pendekatan yang efisien. Tergantung dengan bagaimana situasi dan kondisi yang ada, seperti kondisi siswa, kelas, ketersediaan sarana prasarana, dan lain sebagainya.
  2. Inovatif, selain kreatif, guru juga dituntut untuk inovatif, misalnya menggunakan cara – cara metode belajar yang baru yang lebih efisien dalam menyampaikan materi ajar kepada para siswanya.
  3. Humoris, guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang baik agar siswa dapat memahami meteri yang diajarkan. Salah satu cara menciptakan suasana belajar yang baik yakni dengan cara memasukan unsur humor dalam proses kbm. Hal ini bertujuan agar siswa tidak terlalu tegang saat belajar sehingga materi dapat tersampaikan dengan baik. Lagi pula, guru yang mampu berhumor di dalam kelas, guru tersebut akan lebih dekat dengan siswanya. Dan jika siswa dapat merasa dekat dengan gurunya maka setiap hal yang disampaikan oleh gurunya akan diterima dengan baik.
  4. Demokratis, guru dapat mengajak siswanya dalam menentukan metode belajar yang akan digunakan. Guru di sini menganggap siswanya sebagi partner dalam belajar bukan sebagai bawahan yang tugasnya hanya menerima dan menjalankan perintah saja.
  5. Fleksibel, guru harus memiliki sifat keterbukaan yang tinggi. Jika suatu hal memang dirasa baik dan benar, maka perubahan dapat diterima. Seorang guru tidak boleh merasa dirinya paling benar


Currently have 0 komentar:


Leave a Reply